Harapan Yang sederhana Untuk Pengobatan Bapak
- April 28, 2019
- By Lorentina Veronica
- 0 Comments
Bapak kelahiran 1960 ini bernama Holid.S.Maulana atau lebih sering di panggil Bapak Kholid hanya tinggal berdua besama Istrinya Enung Nuryati lebih akrab di panggil Ibu Enung.
Bapak dan ibu ini hidup di tengah perkebunan milik orang lain atau secara kasarnya di ijinkan menumpang di kebun tersebut oleh pemiliknya.
Kehidupan yang jauh dari kata layak terlihat jelas di mata kami Tim Marcilea Foundation saat kami mengunjungi kediaman bapak Kholid di kebun yang berada di KP.Cipatuguran, Desa Pelabuhanratu Jawabarat.
Bapak dan ibu ini hidup di tengah perkebunan milik orang lain atau secara kasarnya di ijinkan menumpang di kebun tersebut oleh pemiliknya.
Kehidupan yang jauh dari kata layak terlihat jelas di mata kami Tim Marcilea Foundation saat kami mengunjungi kediaman bapak Kholid di kebun yang berada di KP.Cipatuguran, Desa Pelabuhanratu Jawabarat.
Ketegaran Seorang Wanita Tua
Mereka hanya tinggal berdua, kakek dan nenek ini tanpa ada anak ataupun saudara yang merawat mereka di tempat tersebut. Keduanya tidak pernah di karuniai anak dan keadaan perekonomian mereka di bawah garis kemiskinan.
Sesekali adik atau keluarga jauh Ibu Enung berkunjung untuk sekedar menjenguk dan merawat keduanya sebagai bukti kemanusiawian antar keluarga.
Namun tidak selalu mereka bisa bersama karena saudaranya tersebut juga memiliki urusan keluarganya sendiri, jadi bagaimanapun kakek dan nenek ini tetap terlihat kesepian.
Bukan hanya kesepian batin saja yang nampak di mata hati kami, namun kondisi ekonomi dan kesehatan mereka jauh melampaui kesediahan batin mereka.
Sesekali adik atau keluarga jauh Ibu Enung berkunjung untuk sekedar menjenguk dan merawat keduanya sebagai bukti kemanusiawian antar keluarga.
Namun tidak selalu mereka bisa bersama karena saudaranya tersebut juga memiliki urusan keluarganya sendiri, jadi bagaimanapun kakek dan nenek ini tetap terlihat kesepian.
Bukan hanya kesepian batin saja yang nampak di mata hati kami, namun kondisi ekonomi dan kesehatan mereka jauh melampaui kesediahan batin mereka.
Ibu Enung sedang menemani suami di rumah sakit |
"Cuma Mau Pengobatan Untuk Bapak"
"sekarang Ibu mah pasrah aja sama keadaan ini, cuma 1 aja, cuma bisa berharap ada pengobatan buat bapak" begitulah celoteh ibu Enung yang nampak sedih karena Suaminya Bapak Kholid menderita penyakit TBC sejak lama dan sudah bertahun-tahun tersebut namun tanpa adanya bantuan dari siapapun.
Tanpa perlu di lukiskan lagi jika anda dan saya melihat dari sisi empati yang lebih dalam, sesngghnya keadaan mereka terasa sangat berat. Hidup tanpa anak, tidak ada pekerjaan, makan seadanya dari alam, dan di timpa penyakit pula.
Namun tergar sekali Ibu Enung ini menanggung semua itu. Tidak kami temui ekspresi pentesalah dengan semua keadaan yang menimpa mereka.
Tanpa perlu di lukiskan lagi jika anda dan saya melihat dari sisi empati yang lebih dalam, sesngghnya keadaan mereka terasa sangat berat. Hidup tanpa anak, tidak ada pekerjaan, makan seadanya dari alam, dan di timpa penyakit pula.
Namun tergar sekali Ibu Enung ini menanggung semua itu. Tidak kami temui ekspresi pentesalah dengan semua keadaan yang menimpa mereka.
Terkadang Merasa Tidak Sanggup lagi
"Keadaan bapak makin parah setahun ini, udah berkali-kali batuk darah sampai Ibu kadang gak sanggup rawat" Tambah Ibu Enung. Hal ini bukan Ibu Enung tidak mau merawat suaminya namun kewalahan karena harus berbuat apa? Bapak tidak pernah diobati, tentu kenyataanya adalah penyakit Bapak sudah pasti semakin parah.
Bapak Kholid di angkut oleh ambulance |
Tidak Di Perhatikan Warga
Keadaan bapak tersebut juga jauh dari kata di perhatikan oleh warga sekitar karena Bapak Kholid bukan warga KP.Cipatuguran melainkan warga Desa Bantargadung. Namun di Desa Bantargadung Bapak dan Ibu ini tidak punya rumah tinggal.
Jadi demikianlah keadaan Bapak dan Ibu akhirnya hanya berusaha tetap hidup, makan seadanya dari yang ada di kebun, mencari uang hasil jualan di kebun kepada tetangga sekitar dan tinggal berdua di tengah kebun milik orang lain untuk menjalani hari-hari tua mereka.
Setelah percakapan kami di teruskan kepada para donatur, maka Tim Marcilea dan Basnaz turun memberikan bantan kepada Bapak Kholid berupa pengobatan Kerumah Sakit untuk di rawat inap beberapa hari. Setelah itu kami pantau keadaan Bapak menjadi lebih baik.
Jadi demikianlah keadaan Bapak dan Ibu akhirnya hanya berusaha tetap hidup, makan seadanya dari yang ada di kebun, mencari uang hasil jualan di kebun kepada tetangga sekitar dan tinggal berdua di tengah kebun milik orang lain untuk menjalani hari-hari tua mereka.
Setelah percakapan kami di teruskan kepada para donatur, maka Tim Marcilea dan Basnaz turun memberikan bantan kepada Bapak Kholid berupa pengobatan Kerumah Sakit untuk di rawat inap beberapa hari. Setelah itu kami pantau keadaan Bapak menjadi lebih baik.
Harapan Yang Sederhana
Namun bukan berati pengobatan Bapak selesai sampai di situ karena Bapak Kholid masih kami dengar suka muntah darah apalagi obat-obatannya juga masih harus rutin di ambil oleh Ibu Enung.
Terlihat bahwa Ibu Enung sangat membutuhkan bantuan kepada para pembaca yang hatinya tergerak ntuk bersedia menjadi donatur tetap agar dapat Bapak bisa terus mendapat obat rutin di beberapa bulan seklai saat obatnya sudah mulai habis.
Hanya Harapan singkat dan simple itulah yang terucap dari Ibu Enung untk suaminya Bapak Kholid.
Terlihat bahwa Ibu Enung sangat membutuhkan bantuan kepada para pembaca yang hatinya tergerak ntuk bersedia menjadi donatur tetap agar dapat Bapak bisa terus mendapat obat rutin di beberapa bulan seklai saat obatnya sudah mulai habis.
Hanya Harapan singkat dan simple itulah yang terucap dari Ibu Enung untk suaminya Bapak Kholid.
Pembaca yang budiman, saya tau bahwa kita semua memiliki banyak permasalahan dalam kehidupan kita. Namun kita masih bisa bersyukur karena masih ada hal baik yang mungkin sesekali kita nikmati. Apabila anda merasa terpanggil untuk membantu beban hidup Ibu Enung dalam pengobatan suaminya (Bapak Kholid) melalui bantuan untuk pengobatannya atau bentuk donasi, kami sangat amat berterimakasih. Anda dapat menyalurkan Donasi anda melalui link di bawah ini.
Berapapun bantuan yang dapat anda berikan sangat menolong mereka. Mari kita ringankan beban Bapak Kholid.
Lokasi : KP.Cipatuguran, Desa Pelabuhanratu, kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi 43364 Jawa Barat