Hiruk Pikir Susahnya Keluarga Bapak Sartibi
- April 28, 2019
- By Lorentina Veronica
- 0 Comments
Di temui oleh Tim Marcilea di kediamannya uang berlokasi di kampung nelayan pinggir pantai Pelabuhanratu, keluarga bapak Sartibi.
Bapak tersebut telah lebih dari 10 tahun sakit namun tiada perhatian dari pemerintah bahkan dari pihak anak-anaknya meskipun bisa di katakan Bapak Sartibi juga bukan keluarga yang kecil. Menurut pengakuan Ibu Iroh (Anak Bapak Sartibi) jika bukan karena dirinya dan anak-anaknya yang merawat Bapak Sartibi, maka tidak ada yang peduli lagi pada bapak.
Bapak Sartibi yang telah berusia 100 tahun lebih dan hanya bisa terbaring lemah tanpa daya karena sakit tua. Sudah 1 minggu Bapak tidak mau makan dan hanya minum air putih saja itupun harus dengan paksaan.
Bukan tanpa usaha demi kesembuhan bapak, bahkan semua harta yang di miliki keluarga tersebut sudah habis di jual hanya untuk pengobatan bapak namun tidak kunjung ada kesembuhan untuk bapak.
Bukan Hanya Bapak Yang Sakit
Tidak hanya itu, masalah bapak yang tidak kunjung selesai bagai sudah jatuh tertimpa tangga karena ibu Iroh juga punya masalah kesehatan dengan kedua kakinya yang mana menurut pengakuannya ia harus selalu melakukan pengobatan rutin sebulan sekali dengan biaya 500 ribu di dokter langganannya. Jika Ibu telat berobat atau telat berobat maka kondisi kakinya akan semakin memburuk.
Pemasukkan Yang Terbatas
Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Ibu Iroh hanya mengandalkan gaji suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan.
Keadaan susahnya ekonomi mereka terlihat dari keadaan bangunan rumah yang sudah nampak tidak layak huni dengan kondisi kayu-kayu penyanggah rumah yang telah banyak lapuk, genteng yang bocor, dan bagian dinding yang kusam.
Keadaan susahnya ekonomi mereka terlihat dari keadaan bangunan rumah yang sudah nampak tidak layak huni dengan kondisi kayu-kayu penyanggah rumah yang telah banyak lapuk, genteng yang bocor, dan bagian dinding yang kusam.
Terbiasa Dengan Keadaan Tersebut
Bagi Ibu Iroh keadaan tersebut adalah keadaan yang sudah terlalu biasa ia alami dalam sehari-hari dan lebih cenderung pasrah dengan keadaannya. Dan tidak banyak harapan Ibu untuk keluarga ini, hanya ingin adanya pengobatan untuk kesembuhannya saja sehingga ia bisa turut membantu suami mencari nafkah.
Pembaca yang budiman, saya tau bahwa kita semua memiliki banyak permasalahan dalam kehidupan kita. Namun kita masih bisa bersyukur karena masih ada hal baik yang mungkin sesekali kita nikmati. Apabila anda merasa terpanggil untuk membantu Keluarga Bapak Sartibi yang sedang kesusahan ini dalam hal memberikan bantuan untuk pengobatannya dalam bentuk donasi, kami sangat amat berterimakasih. Anda dapat menyalurkan Donasi anda melalui link di bawah ini.
Berapapun bantuan yang dapat anda berikan sangat menolong mereka. Mari kita ringankan beban Keluarga Bapak Sartibi.
Lokasi : KP.Cipatuguran RT.01 RW.21, Desa Pelabuhanratu, Kecamtan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi 43364, Jawa Barat.
0 comments