Seorang Anak Tanpa Kaki



Ia adalah Ardiansyah atau sering di panggil Ardi, seorang anak laki-laki kelahiran 2011 Di usianya yang masih sangat muda (8 tahn saat ini) harus terlahir tanpa kaki tidak seperti anak lainnya bisa bebas lari kesana kemari sesuka hati. Hari-harinya hanya terbaring, jika ingin melakukan sesuatu ia lakukan dengan cara mengesot. Sepintas terlihat kehidupan mereka nampak simple apalagi tidak kami lihat wajahnya yang nampak kesusahan. Justru sebaliknya senyum manis dan sambutan hangat dari Entin Ibu Ardiansyah dalam menyambut kedatangan kami Tim marcilea Foundations.
Bagi Ardi mendapatkan kasih sayang dan perawatan ibunya selama ini membuatnya cukup untuk tetap bersykur.

Tidak Ingin Ardi Tau bahwa Saya menagis untuknya

Keadaan Ardiyansyah

Nampak tenang wajah Ibu Entinsaat di tanyai kami, menurut pengakannya Ibu Entin hanya seorang diri dalam merawat Ardi sejak bayi. "Ardi memang sudah seperti ini sejak Bayi" Dan saat kami tanyai mengenai keberadaan suaminya (ayah ardi), Ibu Entin mengatakan bahwa suaminya sudah meninggalkan mereka  sejak Ibu Entin melahirkan Ardi. Tidak tau apa penyebab pasti sang suami meninggalkan sang istri yang seharusnya di temani pada masa-masa sulit tersebut, namun yang jelas hiruk pikuk sulitnya menjadi seorang singel mother (janda) di jalani oleh Ibu Entin dalam merawat Ardi yang juga sekaligus menjadi  ayah untuk sang buah hati tersebut.
Bukan tanpa air mata sang ibu dalam merawat anaknya hanya saja kerasnya hidup telah membuat hati seorang Ibu ini menjadi tegar dalam menjalani hidup yang keras.
Justru ada saat-saat tertentu sang ibu menagis dengan keadaanya terlebih keadaan anaknya tersebut. Bagaimana Ia nanti dan bagaimana masa depannya, namun ia bertekad bahwa ia tidak pernah ingin menunjukkan kesedihannya untk Ardi.

Kaki palsu dan tongkat untuk Ardi

Tim akan melakukan Penyerahan Kaki palsu untuk Ardiyansyah

Tentu setelah Tim kami meninjau keadaan Ardi, kami pun merasa empati dengan keadaanya. Tanpa berlama-lama kami segera menerbitkan artikel dalam upaya mengalang dana untuk Ardi. Harapan Ibu Entin adalah agar Ardi bisa di bantu secara fisik yaitu Kaki palsu agar Ardi bisa belajar berjalan layaknya anak-anak lain.
Tak lama pada bulan harapan sang Ibu terkabul dan segera Tim kami menyerahkan kaki palsu untuk Ardi, dan beberapa hari kemudian kami dengar bahwa kaki Ardianyah tidak cukup kuat untuk berjalan dengan kedua kaki palsunya karena Ardi tidak pernah belajar berdiri jadi ini memang menyulitkan Ardi beberapa waktu kemudian Tim kami kembali menurunkan bantuan pada tanggal 4 April 2019 untuk Ardi yaitu Tongkat jalan.
Penyerahan Tongkat jaldi terima oleh Ibu Entin

Saat ini Ardi masih dalam tahap belajar berdiri dan berjalan, namun keadaanya sudah jauh lebih baik karena kedua tongkat mampu menahan Ardi saat berjalan.
Sang Ibu menyampaikan ucapan syukur untuk donatur yang tel ah bersedia membantu Ardi bisa berjalan melalui bantuan Kaki palsu dan Tongkat.














Begitupun dengan kami selaku Tim Marcilea Foundations juga mengucapkan terimakasih atas kebaikan Para Donatur yang telah turut menjadi bagian peringan beban Ardiansyah selama ini dengan bantuan Kaki palsu dan Tongkat jalan. Semoga Tuhan senantiasa melindungi para Donatur dan melipat gandakan rejekinya.


Bila anda Juga merasa terpanggil untuk turut meringankan beban orang-orang yang sangat membutuhkan uluran bantuan anda dalam hal memberikan Donasi, anda dapat menyumbangkannya ke Lembaga Kami.


Lokasi : KP.Pojok RT.23 RW.05, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi

Baca Juga Kisah Lainnya

0 comments