Tangisan Umi Anah Selama 10 Tahun Yang Tidak Bisa Berbuat Banyak


10 tahun Pasrah dengan Penyakit

Di temui di kediamannya yang amat sangat sederhana bisa di bilang bahkan tidak layak huni. Seorang wanita tua kelahiran 1951 ( 68 Tahun untuk di tahun 2019) telah menderita stroke dan tidak bisa berjalan kemana-mana. Hanya makan minum, dan buang air di tempat saja.
Matanya rabun, badannya lemah, dan kedua kakinya lumpuh tidak bisa bergerak
Menurut pengakuan umi Anah di dusun ini Ia hanya tinggal dengan suami tanpa memiliki anak ataupun keluarga yang kiranya peduli dengan dia. Namun sesekali ada tetangga yang juga berbaik hati menanyakan kabar umi apakah dia lapar, haus atau ingin buang air.
Umi dan Abah hanya berdua tinggal di rumah yang tiang-tiangnnya sudah mulai lapuk


Abah Yang Setia

Hanya abah Aang (Suami Umi Anah) yang memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bekerja di sebuah panti Rehabiliitasi orang Stress, setiap pagi hingga sore ia bekerja membersihkan kotoran-kotoran pasien Panti. Keadaan ini terus di syukuri abah Aang yang hanya mendapat gaji tidak lebih dari setengah UMR wilayah setempat.

Bekerja Demi Umi

Untuk usia Abah sebenarnya Pihak panti tidak lagi bisa mempekerjakannya karena usia yang sudah jauh dari kata layak untuk bekerja. Abah sudah tua dan tenagannya juga tidak terlalu kuat lagi. Namun pihak panti tetap mempekerjakannya karena ini juga permintaan Abah dengan maksud jika ia bekerja, abah bisa tetap makan dan mengobati umi saat penyakitnya kumat.

Harapan yang sangat sederhana

Bagi umi yang kami (Tim Marcilea foundations) temui saat di tanya apa harapan terbesar umi ia menjawab dengan mata tua rabunnya ia menangis dan bersuara pelan mengatakan bahwa :


"umi hanya ingin kursi roda, supaya umi gak terlalu merepotkan abah, umi bisa di bawa abah ketempat kerjaannya jadi kalau umi mau buang air abah bisa bantu umi ke WC tanpa harus abah yang bersihin kotoran Umi" 



Sangat miris keadaan Umi 10 tahun sakit tanpa ada uluran tangan pemerintah apalagi hanya hidup tanpa sanak keluarga.
Umi sudah iklas dengan keadaan sakitnya namun harapannya adalah agar kesulitan yang ia hadapi tidaklah lebih menyuitkan orang tercintannya (abah) yaitu dengan adanya kursi roda.
Tim Marcilea Foundation mengunjungi langsung umi Anah


Pembaca yang budiman, saya tau bahwa kita semua memiliki banyak permasalahan dalam kehidupan kita. Namun kita masih bisa bersyukur karena masih ada hal baik yang mungkin sesekali kita nikmati. Apabila anda merasa terpanggil untuk membantu Umi Anah pengidap Stroke 10 tahun ini dengan memberikan bantuan  dana atau kursi roda melalui bentuk donasi, kami sangat amat berterimakasih. Anda dapat menyalurkan Donasi anda melalui link di bawah ini.


Berapapun bantuan yang dapat anda berikan sangat menolong mereka. Mari kita ringankan beban derita umi Anah.


 Bantu Umi Anah Sekarang
Bantu Umi Anah Sekarang

Lokasi : KP.Sampalan RT.05 RW.06, Desa jayanti, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawabarat 43364.


Baca Juga Kisah Lainnya

0 comments